PLTU BOLOK
KUPANG—Manajer PT PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur Richard Safkaur mengatakan pihaknya baru mengoperasikan unit pertama Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bolok untuk wilayah Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang sejak April 2014.
"Selaku operator fasilitas ini, saya sedikit merasa lega, meski yang baru beroperasi unit pertama dan unit kedua masih dalam tahap uji coba dan mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama sudah bisa beroperasi," katanya, Rabu (7/5/2014).
Menurut dia, beroperasinya unit pertama PLTU Bolok telah menghemat penggunaan BBM di PLTD Tenau dan Kuanino mencapai Rp300 juta/hari.
"Selama ini kedua PLTD itu mengandalkan bahan bakar solar sebanyak 120 kilo liter per hari, sehingga sering harus dilakukan peremajaan fasilitas lewat pemadaman bergilir seperti yang terjadi pada beberapa pekan lalu," katanya.
Saat ini, katanya, PLTU dengan kapasitas 2 x 16,5 Mega Watt (MW) masih dialirkan ke jaringan 14 MW, sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus tidak ada lagi pemadam bergilir.
Dia menjelaskan, pihaknya saat ini tengah membangun jaringan interkoneksi antara Kupang dengan empat ibu kota kabupaten di daratan Timor bagian Barat yang meliputi Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, dan Kabupaten Belu.
Diharapkan ketika unit kedua PLTU Bolok beroperasi sudah bisa melayani kebutuhan listrik di kota-kota tersebut.
"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama lagi, unit kedua ini sudah bisa menyusul unit satu. Kami bertekad untuk mengurangi pemakaian BBM guna menekan biaya operasional," katanya.
Selain itu, dengan hadirnya PLTU ini sistem kelistrikan di pulau Timor bisa diinterkoneksikan menjadi satu sistem yang terintegrasi sehingga dapat meningkatkan mutu dan keandalan pasokan listrik.
Saat ini, katanya, beban puncak di seluruh NTT sebesar 117 MW teridiri dari 18 sistem kelistrikan dan beban puncak di pulau Timor sekitar 59 MW yang terdiri dari empat sistem kelistrikan yang terpisah-pisah (isolated).
Direktur Utama PLN Nur Pamudji PLN sebelumnya mengatakan pihaknya terus berupaya mempercepat penyelesaian proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 10.000 Mega Watt (MW) tahap satu (fast track program/FTP 1) untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak.
Untuk di NTT PLN mentargetkan satu unit proyek PLTU Bolok di Kupang kapasitas 16,5 MW akan beroperasi dalam waktu dekat ini. Proyek dengan total kapasitas 2 x 16,5 MW ini termasuk bagian dari proyek PLTU 10.000 MW tahap satu untuk memperkuat kelistrikan di pulau Timor.
Menurut dia, pengoperasian PLTU Kupang itu sebelumnya tergangjal dengan sengketa titik koordinat antara PLN dengan PT Timor Osuky Mutiara (TOM) di Selat Lelindo, namun sudah ada titik temu.
Sehingga PT PLN (Persero) mulai mengoprasikan satu unit proyek PLTU Bolok di Kupang dengan kapasitas 16,5 MW termasuk 15,5 MW yang dikerjakan perusahaan swasta itu.
"Ini perlu didukung dan segera diberi ruang oleh seluruh komponen masyarakat agar masalah ketersediaan listrik bagi masyarakat di pulau ini segera teratasi dan investor semakin berminat dan bergairan menanamkan modalnya di daearah ini," katanya.
Ia mengatakan saat ini, sistem kelistrikan di NTT termasuk pulau Timor, masih mengandalkan PLTD berbahan bakar minyak solar yang biayanya diakui cukup mahal.
Hingga akhir 2011 PLN telah menyelesaikan pembangunan 3.790 MW PLTU FTP 1 dan pada tahun 2012 PLN menargetkan 3.172 MW PLTU akan siap beroperasi. Selebihnya akan beroperasi pada 2013 dan 2014.
.jpg "goa kristal")
